Cute Spinning Flower Red Junee-a's World

Minggu, 29 Desember 2019

My Opinion about Happiness

Ada banyak kebahagiaan yg gak mesti diketahui orang²,
Kebahagiaan yg bener² tak ternilai, yg selalu terucap syukurnya berkali² lipat di sujud terakhir sholat, saat pejamkan mata menjemput istirahat dipenghujung hari.
Bukannya tidak mau berbagi kebahagiaan, tapi tidak semua mata manusia bisa ikut bahagia melihat kebahagiaan sesama insan di Dunia, tidak selamanya hal yang bermula indah dilihat mata bisa berproses baik didalam hatinya malah yg ada bisa sampai berujung pahit lewat mulutnya, parahnya lagi kalau sampai terucap dalam do'a.


Kebahagiaan yang dibangun, yang diukir oleh kita sendiri, dibuat untuk kita sendiri, pyarrrr begitu saja gara² pandangan orang. Sungguh sebenarnya banyak sekali yang juga ingin saya bagikan, betapa bersyukurnya memiliki suami dan anak yang super super ini. Tidak bisa terukur dari apapun, bahagia super bahagia punya keluarga penuh cinta, pengertian, perhatian, dan keseimbangan. Keperluan yang cukup dan terpenuhi. Berusaha menyimpan kebahagiaan luar biasa ini untuk kami sendiri, berdo'a supaya tetap seperti ini dan bertambah keberkahan dalam setiap langkah kami. Semoga selalu bisa kami jaga hati ini untuk menahan hal hal tidak sengaja yang justru bisa membuat kami jatuh.
Bahagialah sewajarnya di dunia maya ini, tanam dan simpan dalam hati setiap bahagia luar biasa yang kita miliki. Dunia nyatapun, semua fana...

Tapi, ada satu keinginanku untuk bercerita tentang pengalaman indahnya sebuah pernikahan, dan hadirnya sang buah hati tercinta ❤

Rabu, 13 Februari 2019

Self Reminder -Untuk tetap Bersyukur-

Ketika kita dalam keadaan lemah mental, merasa tidak berguna, merasa apa yang dilakukan selama ini sia-sia, ga berguna, serba salah, rasanya pengen banget keluar dari zona ini gimanapun caranya..
Seperti yang saya alamin beberapa tahun belakangan ini. Bener ada peribahasa sawang sinawang. orang lihat kami enak, kerjaan enak, banyak duid. padahal gatau kenyataannya banyak beban yang mesti ditanggung. kami lihat kalian enak, nyantai, kerja gak beban, gak dituntut dan gak ada yang menuntut. tapi kami gaktau dibalik pandangan kami apakah kalian tercukupi. Begitulah hidup manusia kata saya..

Seperti sore ini, saya sedang piket, saya bekerja di Satuan Reserse disalah Satu Kantor Polisi di Bogor. selesai solat maghrib saya rebahan dulu dikasur yang ada diruangan, karena seharian ini full pekerjaan membuat saya belum istirahat kecuali solat dan ngemil sedikit. lepas kerudung kemudian membalikkan rambut kedepan wajah, menghidup aroma rambut saat ini, tiba tiba teringat aroma rambut saat lelah seperti dulu waktu sekolah SMP dan SMK, seperti terbawa suasana masalalu. pernah gaksi? saya yakin pasti pernah sih, mendengar / merasakan / menghidup sesuatu yang sama seperti di masalalu membuat kita terasa kembali lagi kemasa tersebut.
Nah, waktu tiduran itu... saya merasakan saat saat saya lelah jalan kaki tiap pulang dan berangkat sekolah, saat saya dikelas lagi belajar, ahhh pokoknya semua yang saya alamin saat jaman masih sekolah.
Sambil nostalgia, saya ingat dulu saya sama sekali tidak terpikirkan mau jadi seperti sekarang dengan profesi yang sekarang, tidak terpikirkan mau nikah di usia berapa, siapakah yang akan jadi suami saya. Yaaaaa, dulu bener bener gak kepikiran sama semua itu, yaa walaupun dulu punya 'pacar' tapi gak ada kepikiran akan nikah sama dia, jodoh mah gimana nanti. cuma terpikir cita cita pengennya kerja di balik layar, jurnalistik pokoknya deh. tapi kan semuanya atas izin Allah, nyatanya setelah saya lulus SMK dikasih sama jalan Allah buat daftar kepolisian dan Alhamdulillah lulus sampai dilantik dan sampai saat ini. tidak jadi jurnalis. hehehee
Enak kok, gaji terjamin tiap bulan, punya pekerjaan tetap. tapi ternyata pekerjaannya juga berat cuy. ehehee
gak ada namanya nyantai, apalagi di satuan saya. berhubungan langsung sama masyarakat, di komplain, di tuntut, dibenani ini itu, dibatasi waktu pekerjaannya, dan tidak ada batasan waktu dalam mengerjakannya. aduh pokoknya lelah, sangat lelah.. sangat sangat ingin keluar dari zona ini, mencoba hal baru. di bagian yang lain, cuma susah sudah terjebak disini, yaudah lah nikmati aja. di sore ini saya berpikir, dan ingat pernah bertemu dengan seorang teman jaman SMP, yang sekarang dia jadi instansi sebelah hehehe (you know lah), ketemu di parkiran kantor saya, sedikit berbincang dan dikesempatan tsb dia menyampaikan betapa enaknya pekerjaan saya, dia bilang profesi saya "dengan bahasa kurang baik" saya tanya "lho kenapa?" katanya gaji kami naik terus, gaji nya besar, katanya saya enak, sudah menikah dan punya rumah sendiri. dan dia belum punya apa apa.

disini membuat saya bersyukur, dan mengembalikan semua omongan dia, "emang dulu saya tau saya akan begini? kalau begitu, kenapa kamu juga saat itu tidak jadi polisi saja? kok malah T**??" dia diem aja, trs bilang "Iya sih ya.." selanjutnya saya jelasin ke dia, kita sama, semua sama punya porsinya masing masing, syukurin aja yang lagi kamu jalanin sekarang, kita sama sama punya pekerjaan tetap kok, tapi pekerjaan kita beda. kalau mau pa enak enak, saya akan bilang "Kamu enak ya, kerjanya cuma apel, bersih bersih, olahraga terus tidur lagi. gak ada beban apa apa. udah di gaji" pasti tersinggung kalau dibilang gitu, karena kami gaktau sisi ga enak yang kamu alamin, sama kaya kamu menilai kami enak tapi kamu ga tau resiko besar yang kami hadapin itu berhubungan langsung dengan masyarakat yang dominan benci sama kami. Dengan begitu, dia jadi diem aja terus mengalihkan pembicaraan, mungkin hatinya setuju sama pendapat saya. toh dia baru 2 tahunan dengan profesinya, saya sudah 4 tahun, wajar udah nikah udah punya tabungan. ah sudahlah soal dia.

Sore itu cukup banyak yang saya pikirkan,karena kadang otak manusia bekerja lebih cepat ketimbang tulisan, tulisan terlihat panjang banget padahal otak saya berpikir dan merenung kayaknya gak sampai 5 menit deh, saya juga ingat pekerjaan teman teman saya diluar yang pekerjaannya sebagai karyawan, sepertinya lebih nyantai, intinya tidak ada beban. tapi kembali lagi, mereka belum tentu pekerjaannya tetap seperti saya, rasa khawatir dikeluarkan dari pekerjaannya kalau bekerja tidak seusai aturan pimpinannya. lagi lagi Alhamdulillah saya bersyukur. mesti sadar sih, namanya juga membela negara, pekerjaan saya atas nama negara, pasti bebannya lebih berat hehehee..

Bersyukur lagi, kalau saya tidak berprofesi seperti saat ini, saya gak akan ketemu sama suami tercinta, sama mas Andi gembulku hehee. Mungkin sekarang saya belum nikah, gatau nikahnya sama siapa, mungkin mas Andi juga ga akan ketemu sama saya, dan belum tentu jadi lebih baik seperti sekarang, belum tentu juga kalau tidak sama mas Andiku tersayang saya punya rumah sendiri dan tinggal dirumah sendiri saat nikah, belum tentu punya suami yang pemikiran dan visi misi membangun rumah tangga nya sama seperti sekarang, Alhamdulillah punya suami yang sayang bangetttt sama saya, manut terus apa yang saya mau selagi baik, terimakasih mas Andiku sayang. Dann, belum tentu juga sebentar lagi saya punya anak hihihii... itu sih yang benar-benar saya syukuri. maklum saya kerja di bagian yang penuh dengan masalah rumah tangga mulai dari suami istri anak hadeuhh.. Alhamdulillah insyaAllah jauh jauh dari masalah masalah begitu. aamiin.

Tapi namanya Khilaf , saat puncaknya lelah saya ngurusin selaut manusia, rasanya gak kuat dan berakhir nangis sehingga lupa bersyukur :( gak luput dari perasaan itu. Yaaaa, ini sedikit cerita supaya saya bisa lebih bersyukur, dan semoga jadi sedikit gambaran buat temen temen semua kalau berada di kondisi yang tidak jauh beda sama saya. Terimakasih :)

Jumat, 05 Mei 2017

Ini Soal Hati dan Mas Andi

Haiiiii hihihi sudah lama tidak berkecimpung didunia per-blog-an. Bukan berarti benar-benar resign sih, cuman semenjak gue jadi anak negara alias remaja yang bekerjanya luar dalam sejak negara api menyerang ; AH TIDAK, maksudanya; sejak diatur oleh negara Indonesia tercinta, waktu gue jadi makin terbatas. termakan oleh dinas dan ....

Ada satu hal tentang sebuah kisah yang pernah, sedang dan akan selalu gue alamin yang pengen banget gue jadi sebuah cerita buat nanti bisi gue amnesia >,< jadi gue bisa baca ini. Ya mungkin ga terlalu penting juga buat orang lain tapi buat gue sih sangat penting. ahaaay

Kisah kasih, kisah Asmara, Kisah Cinta, Kisaaaahhhhhhhhhhhhhh teu eureun eureun lah pokoknya mah.

Oke guys jadi begini awal mula kisah Sang Putri raja...
Berawal dari kepatahatian, kekecewaan, kesendirian, kejombloan yang gue alamin terakhir pada akhir bulan Januari 2016, yang ketiga kalinya sejak bulan Mei 2015 wkwkw koplak kan. because of gue sangat tersungkur dalam lumpur hidup hitam tapi karena gue punya 1000 x tenaga kuda akhirnyaaaa gue kembali bangkit walaupun dengan sisa lumpur masih nempel dirambut. Namun setelah itu gue bertekad buat mencari sebenar benarnya sang Pangeran berkuda yang tenaga sikudanya 1500 kali tenaga kuda biasa dan si cowonya 2000 kali tenaga kuda biasa wkwkwkw. Karena gue ga mau sia-sia lagi awkwkw.

Terus baru juga ngejomblo 4 (empat) bulan, temen gue si Basoberanak berani-berani nya ngenalin gue sama seorang cowo yang dia temuin di sebuah tempat di LAPAS GUNUNG SINDUR yang waktu itu si Basoberanak ini lagi dikasih kerjaan disana, dan si cowo tsb juga lagi di kasih kerjaan disono juga. Awalnya gue ladenin dulu, daripada gue masih mencium bau lumpur dalam hati gue kan, yaudah lah. Tapi paling kurang lebih seminggu gue intens chattingan sama tu cowok, abisnya lama-lama bosen juga bingung ketikannya alay, bikin gue jadi apa-apa komplain, misalnya “gak = gx” , “soalnya = cz” gatau kenapa bawaannya sensi mulu. Terus pikirannya masih pengen pacaran ebel ebelan. Tambah lagi si Basoberanak mak comblang koplak malah bagus-bagusin gue ke si cowo, kan gue punya sendiri dasar Baso. Jadinya gue jauhin aja ah abis malesin wkwkw. (dan disini gue belum ketemu langsung.)

2 (Dua) bulan kemudian di awal bulan kelahiran gue Bulan Juni, gue garing juga lama-lama wkwkw bosen pengen chattingan sampe gue nekat ngechat lagi cowo itu pas dia lagi ganti PM di apk chat BBM. Ya nanya nanya doang sihhh. Kan gue taunya sama-sama jomblo ini yeeey selow keles jangan emosi. Wkwkwkwkwkw –sindiran. Oke kemudian chattingan gue berlanjut dan pas gue ultah di pertengahan bulan, gue ngajak temen-temen kantor buat kerumah sekalian buka puasa, eh tu cowo mau ikut main kerumah. Haduh gue belum pernah ketemu tau tau mau dateng aja, ya gue jg gak mungkin ngelarang kan, yaudahlah silahkan kalo gak malu mah, temen-temen angkatan gue kan banyak. Dia bilang gpp, sampe jd datengnya sama si Basoberanak. Masih aja kan jadi mak comblang wkwkw. Oke pertemuan pertama di ultah gue. Itu hariiiii Senin, nah weekend malem libur cowo itu *PIT* gue bikin nama samaran aja sebut saja cowo itu Wan ya haha. *next* ngajak gue jalan *CIE CIEEEEE* ngedate uhuy. Ngobrol ini itu lah. Yang jelas gue tanyakan ya gak to the point juga intinya

“Q : Punya pacar kaga?
A : Kaga
(Oke aman)
Q : Punya istri belom?
A : Belom
(Oke aman)
Q : Agama apa?
A : Islam
(Oke aman)
Q : Ngerokok nggak?
A : Jujur, iya.
(Waduh ._. repot nih yang ini)
(Yaudah namanya juga temenan deket, kalo mau pacaran ya paling ngga sampe ga ngerokok. Ettdah baru juga pertama ketemu -_- orangnya kek gimana dulu ge belom tau)”

Nah setelah itu, gue ngerasa nyaman, enak aja gitu asik. Chat berlanjut, suka jalan bareng, suka ngapel kerumah kalo malem minggu, yaaa.. gitu deh.. cuti lebaran dia mudik gue yang anter ke terminal bis damri utk ke bandara, dan disitu pertama kalinya gue sama Wan foto berdua. Oke pada saat itu dia yang minta, gue ogah-ogahan malu malu kucing garong gitu. Wkwkwk

FOTO PERTAMA BERDUA!! (10/07)
Sampeeee di pertengahan bulan Agustus gue sakit dirawat (pertama kalinya ditojos infusan) dan pertama kalinya juga tiap malem dijengukin sama cowo. Hahaha baper kan ngek -_- ditemeninnnn aja haduuh meleleh adek bang. Dan dari gue sakit itu, Wan mulai ada perubahan kalau dia udah mulai ngerokoknya sedikit, berawal dari cuman sebatang sehari, terus hari pertama ga ngerokok, hari kedua, ketiga, keempat dst. Sampe fiks dia berhenti *HOREEEEYYYY*.

Tiap malem dateeeeng ❤❤
Tiba saatnya kita saling bicara, tentang perasaan yang kian menyiksa----à gue keluar RS, dan gak cuman sampe situ sakitnya gue, ditemukan sesuatu yang harus diperiksain lagi dan gue milih ke RS Polri di Kramat Jati, ada sakit yang mewajibkan gue mengkonsumi obat setiap hari jangan sampai putus paling cepat selama 6 (enam) bulan. Oh God, dan gue harus balik ke RS setiap 2 (dua) minggu sekali.

Next. Sudah diawal bulan September, dan gue masih deket sama Wan, bahkan makin deket. Tapi ko ga ada status ya.. gue coba minta kejelasan aja deh, dan Wan ngajak gue buat bikin status “Pacaran”. Jadi ya pacaran wkwkwkwkwk ya kita sama sama suka ko, sama sama sayang, nyaman, nyambung. Wan juga selalu ada kalau gue butuh. Setiap ada waktu luang selalu nyisihin buat ketemu.

Pertengahan bulan Januari, Neneknya Wan meninggal. Tapi Wan baru sempet pulang kerumahnya di Jawa Tengah setelah seminggu, dan gue diajak. Biarin Wan yang ijin ke emak bapak gue, eh bener berani beraninya dia ijin hahaha Alhamdulillah di bolehin, dan gue juga ngambil ijn kantor. Terus panjang perjalanan deh pokonya sampe sana hari Jum’at pagi. Kesan pertama gue rasa keluarga disana berpikir “Ini cewe tukang molor”. Wkwkw kenapa coba? Karena dateng-dateng baru duduk dikit gue bener-bener udh ga kontrol, muka udah ga kobe ngantuk banget ga bohong -_- sepanjang perjalanan naik kereta gue ga bisa sleep. Dan akhirnya gue disuruh bobo ciang dikamar adeknya wkwkw lumayaaaannn. Pokoknya kegiatan disana bantuin siapin buat acara malem tahlinan neneknya Wan. Terus Sabtu Minggu nya gue sama Wan liburan ke emol dan ke mpantai hahaha
Mau poto pura pura bobo malah melet. (26/01)


Nyusun Berkat. (26/01)

Jalan Jalan Pagi masih Hepi. (27/01)
Hari Minggu ke mpantai, siangnya seneng-seneng. Sore nya galau-galau. Ada masalah yang baru gue ketahui yang bikin gue murka. Benar-benar murka. Tp gue masih calm. Iya lah kalo ga kalem ntar gue ditinggalin di tanah orang gimana baliknya atuh wkwkw. Lagian masalah akan lama beres kalau tidak ada komunikasi yang baik. Eaaakkkk. Hari Minggu itu selesai dan malam harinya dirumah Wan juga sudah di selesaikan and clear laaah.

Sebenenya ada foto yang lebih bagus dari ini. (28/1)

Masih polos dan bagong. (28/01)
Senin pagi pagi kita siap-siap mau pulang lagi ke Bogor dengan kondisi yang agak adem walaupun hati masih ada sisa sisa duri yang terbakar api dari hawu. Wkwkw tapi yaudahlaaahhh. ke Bandara di anter ibu sama bapak. dan sampai Jumpaaa lagi :) Banyak banget kesan nya selama disana wussssh

Ciye ciyeeee :*

Kemudian gue mulai kerja seperti biasa di hari Selasa nya, dan di hari Selasa sore tepatnya tanggal 31 Januari 2017 gue menemukan hal buruk lagi bersangkutan dengan masalah kemarin, oh Goooodddd leher gue seperti tercekik seperti terbelit oleh akar-akar pohon beringin. Hiks. Gue putuskan untuk ketemu sama Wan bagaimanapun caranya dan menuntaskan segala permasalahan yang ada, apapun yang terjadi, harus bisa diatasi dan diselesaikannnn pada saat itu juga. Hmmmm dengan segala pertimbangan, pembicaraan, dan pemikiran matang, gue dan Wan berkomitmen untuk memperbaiki semuanya dan memulai kembali semuanya dari nol sejak saat itu. Lupakan semua kesalahan-kesalahan yang ada dimasa itu. Huft oke ini masalah yang cukup berat menurut gue, karena survei membuktikan dari beberapa cewek baper yang kelas bapernya memang diatas gue, gak akan sanggup untuk menuntaskan masalah ini dengan baik-baik apalagi harus mempertahankan lagi. Fiks ini kasus pribadi yang sangat berharga bagi gue, mungkin bagi Wan juga.

Hari pertama, dimulai dari Nol, nambah 2 point penting ; "Keterbukaan, dan Kejujuran"
Jujur itu indah. (01/02)
Karena dari masalah ini kita saling mengahargai dan takut kehilangan satu sama lain. Gimana nggak? Gue rasain Wan sayang banget gue, gue juga sayang banget sama Wan. Kalo gue butuh dia selalu ada, kalo gue sakit lagi, dia yang rawat gue, dia yang bulak balik buat gue, kalo gue minta apa dia turutin, selalu luangin waktu buat gue. Aku sayang Mas L Mas Wan. Bukan bukan, yang bener Mas Andi L Mas Andi Setiawan –Wan. Hahahahaa awas GR ahhhh. Pokoknya semenjak itu, gue ngerasa benar-benar lega sama mas. Udah ga ada bayang bayang muka neko neko nya mas lagi. Mas yang selalu nganenin, yang selalu pengen gue cubit pipi dan bibirnya saking tembemnya kyk onde – onde itu wkwkwkw. Selalu ngeselin, ngambek mulu (plis jangan haha), nyebelin kalo aku lg kerja, yang suka bilang kangen disaat aku sedang mengabdi kepada nusa dan bangsa sampe pikiran aku jadi alih pikiran ke ingin mengabdi kepada mas -_- kan rese yaa. Wkwkw tapi aku suka, aku sayang. haha malu siah merah ini muka gue wkwkwk makasih ya Mas Andiku yang sangat Ebel, semoga hubungan yang tidak terasa ini akan tetap tidak terasa ehehe. Mas, mudah-mudahan kita Jodoh J

Btw makasih ya Basoberanak. Hahaha

Udah ah, Mas nya nungguin gue ngetik daritadi, tuhkan.. gimana gue mau rajin post lagi, baru ngetik satu aja udah ada yang nunggu sekarang mah :D haha kayak gue bilang tadi diatas “waktu gue jadi makin terbatas. termakan oleh dinas dan ....” hahahahaa bercanda elah mas
Lagi ngetik aja di vcall

Ini pas gue lg ngetik postingan ini. (05/05 jam 20.00 wib)
Bye ahhhh... sampai jumpa ya my world !!!!
I Love Him soooo much ♡♡

01 Januari 2017



Jumat, 19 Agustus 2016

LEWAT DIKIT BIAR GA DIKIRA BLOG OFF

Gila ya dari bulan Maret gw ga pernah posting apa apa woy.
Kalo rumah jaringan gw ini berbentuk bangunan sih kyknya udah banyak sarang laba laba dan berdebu. Hiiiiiii
Cerita nya ntar aja dah yaaaa intro doang ini :'))))))

Minggu, 20 Maret 2016

KOZONK !

Bukan tentang siapa dan dimana,
Tapi tentang apa dan bagaimana..

coba saja kalau otakmu sedikit berjalan, tak peduli sekeras apa ku mencoba, tak peduli sesulit apa ku usaha, tak perlu ku berteriak hingga pita suaraku tak karuan dan gendang telinga mu hampir pecah bukan?!
Harusnya otakmu tidak beku, ya, harusnya.

Kadang, emmm tidak! Sering bahkan kata harusnya itu dipergunakan dalam kondisi penyesalan seperti ini. Tapi yg kurasa ini bukan penyesalan, tp harapan yg kau musnahkan, iya?!

Panggil saja, saat itu kau panggil saja aku, sejauh apapun aku pasti akan menoleh, ya awalnya aku hanya menoleh, bukan?!
Semakin hari kau terus panggil aku, bahkan kau ulurkan tanganmu. Mungkin pada saat itu kau tidak sadar. Bahkan tidak sadar kalau pada saat kau ulurkan tanganmu ku ulurkan tanganku untuk kau gapai, kau genggam. tidak sadarkah? siapa yang pertama mengulurkannya? Menitihkan sepercik harapan, kemudian kau hempaskan.
Mengatakan kata2 hingga telingaku bagai lidah, mendengar kata katamu saja terasa manis.
Yah begitulah kadang manusia, apalagi selagi masih memiliki lidah tak bertulang.